Profil Situs Geopark Kawah Sinila

Sumber : Rencana Induk Geopark Dieng

Kawah Sinila yang terletak di Kabupaten Banjarnegara ini terletak di Kecamatan Batur dengan lokasi situs geosite mencakup Desa Pekasiran. Kawah Sinila terletak pada koordinat -7.193293° LS, 109.849253° BT. Hingga saat ini, Kawah Sinila ini tidak dikelola sebagai destinasi wisata dikarenakan adanya gas beracun. Berdasarkan Draft Raperda RTRW Kabupaten Banjarnegara Tahun 2023-2043, situs Geopark Kawah Sinila memiliki arahan pemanfaatan ruang sebagai Kawasan Perkebunan. Selain itu, terdapat pola ruang Hortikultura di sisi Timur situs Geopark Kawah Sinila.

Kawah Sinila Sumber: Dieng.Banjarnegara.com

Dari segi aksesibilitas, akses menuju Kawah Sinila dapat diakses melalui Jalan Kolektor Primer (Jalan Arjuna Barat) dengan lebar lima sampai enam meter lalu menuju Jalan Lokal Primer (Jalan Pekasiran– Batas Kab. Batang) hingga ke jalan lingkungan. Jalan utama tersebut memiliki kondisi baik dengan perkerasan aspal. Sementara itu, perkerasan jalan menuju geosite berupa jalan setapak tanah. Kawah Sinila dapat dilalui oleh roda empat maupun roda dua. Namun, belum terdapat rute angkutan umum yang melewati situs geopark ini. Simpul transportasi dari pusat kabupaten dan dari pintu masuk kabupaten dapat dilihat sebagai berikut.

Tabel 2.26 Simpul Transportasi Menuju Situs Geopark Kawah Sinila

Simpul TransportasiJarak
Pusat Kabupaten Banjarnegara39,2 km
Pusat Kecamatan Batur9 km
Bandara Jendral Soedirman, Purbalingga76 km
Bandara Adi Soecipto, Yogyakarta122 km
Bandara, Ahmad Yani, Semarang89,8 km
Bandara YIA, Kulon Progo113 km
Stasiun Besar Purwoketo96,5 km
Stasiun Tugu, Yogyakarta116 km
Stasiun Semarang Tawang, Semarang94,3 km
Terminal Induk Banjarnegara38,2 km
Terminal Mendolo Wonosobo37,2 km

Sumber: Tim Penyusun (2023)

Kondisi Jalan Utama Menuju Geosite Kawah Sinila Sumber: Hasil Survei Pemerintah Kabupaten Banjarnegara (2023)

Kawah Sinila merupakan salah satu kawah vulkanik aktif. Lubang Kawah Sinila berupa danau kecil yang berada pada suatu cekungan. Kawah ini memiliki catatan tragis dan menjadi salah satu pemicu disusunnya mitigasi bencana geologi di Indonesia setelahnya. Kawah Sinila pernah meletus cukup

kuat pada 20 Februari 1979 menyemburkan material padat dan gas serta menyebabkan gempa bumi yang cukup kuat. Akibat letusan ini, Kawah Timbang yang berada di dekatnya melepaskan gas beracun, yang selanjutnya membunuh ratusan warga desa yang tengah menyelamatkan diri. Dari sisi perekonomian, pekerjaan masyarakat yang ada di sekitar Kawah Sinila ialah bekerja sebagai petani dan pedagang. Masyarakat hanya dapat memanfaatkan daerah sekitar Kawah Sinila untuk pertanian sayur dan kentang.

Papan Peringatan dan Prasasti Tragedi Sinila 1979 Sumber: Detik.Jateng.com dan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara (2023)

Fasilitas-fasilitas yang terdapat di Kawah Sinila yaitu terdapat gardu pandang pemantauan. Terdapat pula fasilitas umum lainnya yang berada di sekitar Kawah Sinila di antaranya ialah penginapan di sekitar lokasi berupa hotel dan homestay, tempat perbelanjaan berskala lokal berupa warung, dan fasilitas peribadatan berupa masjid yang berada di sekitar Kawah Sinila. Untuk infrastruktur pendukung yang terdapat di Kawah Sinila yaitu air bersih menggunakan sumber air dari gunung untuk kebutuhan air, energi listrik hanya tersedia di sekitar desa saja, dan infrastruktur telekomunikasi hanya tersedia di Desa Pekasiran dengan beberapa provider saja yang terlayani. Sementara itu, terkait data kunjungan wisatawan di Kawah Sinila tidak tersedia dikarenakan Kawah Sinila tidak dikelola sebagai destinasi pariwisata.

(a) Amenitas Penginapan                     (b) Amenitas Perbelanjaan                    (c) Amenitas Masjid

Kondisi Amenitas Di Sekitar Kawah Sinila Sumber: Hasil Survei Pemerintah Kabupaten Banjarnegara (2023)

Berdasarkan sumber kajian geologi, secara struktur regional kemunculan Kawah Sinila ini dipengaruhi oleh struktur yang berarah Barat Laut–Tenggara. Batuan di lokasi ini berupa lava andesit dan breksi vulkanik yang telah mengalami ubahan. Dari segi morfologi, kawah aktif ini memiliki kandungan gas yang berbahaya berupa CO2, H2S, dan SO2. Ketinggian dan morfologi pada kawasan ini kawasan berbukit terjal. Terdapat pula riwayat bencana berupa letusan freaktik pada tahun 1979 sehingga Kawah Sinila ini memiliki risiko bencana letusan freaktik.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *