|

Peduli Kesehatan Penerus Bangsa, Yayasan Diaspora Perkuat Posyandu Dua Desa

IMG 20240813 WA0041

Wonosobo , 13 Agustus 2024 –  Bertempat di Gedung Pertemuan Bank Sampah Desa Sembungan, bantuan Bank Indonesia, Yayasan Diaspora Wonosobo menyerahkan bantuan peralatan untuk penguatan posyandu di dua desa, yaitu Desa Sembungan dan Sikunang, Kecamatan Kejajar. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Tafrihan, Sekretaris Yayasan Diaspora Wonosobo.

IMG 20240813 WA0042

Tujuan dari penguatan posyandu ini adalah sebagai bentuk kepedulian diaspora terhadap kesehatan generasi mendatang dan untuk memantau secara real time dengan aplikasi serta penanganan stunting sejak dini, aplikasi ini sedang dibangun oleh tenaga ahli yang disiapkan oleh diaspora. Perlengkapan Posyandu yang diserahkan kepada kader posyandu melalui pemerintah desa setempat antara lain: alat ukur tinggi bayi model meja, alat ukur tinggi badan untuk umum,alat ukur lingkar lengan dan kepala, timbangan digital, papan nama posyandu, pengeras suara, tensimeter , penyebaran ribuan leaflet kampanye kesehatan dan lain-lain.

Kegiatan ini telah diawali dengan MOU penguatan Desa Siaga dam pendataan dan survey pola jajan anak usia SD di Dua Desa Tersebut yang dikerjasamakan dengan KKN UGM yang datang secaralangsung selama 40 hari untuk survey dan memantau secara langsung dan didapatkan hasil bahwa pola ajan anak usia SD di dua desa tersebut belum bisa dikatakan sebagi jajajan anak yang sepenuhnya aman bagi anak, seperti makanan dan minuman kemasan,dengan kadar gula tinggi, gorengan dengan minyak goreng yang sampai hitam dll. Termasuk jajan dengan indikasi ada bahan pengawet, hasil survey yang didapat di desa Sembungan antara lain , konsumsi jajan anak tinggi lemak 21.8% , tinggi Garam 36.9 tinggi gula 38.3%, jajan aman 3%.anak yang mengali obesitas 1.9%, kurus 81.1% normal 15.1% penelitian ini dilakukan selama 80 Hari atau dua masa KKN UGM di Desa Sembungan dan Sikunang

Upaya penguatan ini disambut positif oleh pemerintah Desa Sikunang, yang disampaikan oleh Kepala Desa, Nur Amin. Beliau berharap nantinya akan dilanjutkan dengan penguatan sumber daya manusia (SDM) kader posyandu. Hal senada juga disampaikan oleh Mutrochah, Sekretaris Desa Sembungan, yang hadir bersama dengan puluhan kader posyandu Desa Sembungan. Kegiatan ini merupakan bagian dari kerjasama Yayasan Diaspora dengan Mochtar Riyadi Institute (MRIN) dan Varian Bio.

Acara hari in dihadiri oleh kader kader posyandu .pemdes ,TP.PKK dan mahasiswa KKN di Dua desa sekaligus menyampaikan hasil survey pola konsumsi anak usia SD di lokasi KKN yang disampaikan Oleh Dhafka selaku Ketua rombangan KKN UGM Di Kecamatan Kejajar periode ini.

Kegiatan lanjutan lain yang dilakukan adalah peningkatan SDM Pelaku Usaha Kesehatan Desa lewat posyandu, PKK, dan PIK Remaja. Harapannya adalah penguatan posyandu menuju desa siaga plus ini akan menjadi cara untuk mengatasi stunting dimulai sejak remaja menuju calon pengantin sampai pada penanganan pola asuh anak. Selain itu, juga sedang dipersiapkan aplikasi pemantauan tumbuh kembang anak dan ibu hamil lewat aplikasi KIA online yang saat ini sedang dalam tahap pembangunan oleh tenaga ahli yang disiapkan oleh diaspora.

Menuju Desa Siaga Plus

Program penguatan posyandu ini merupakan bagian dari upaya untuk mewujudkan desa siaga plus, yaitu desa yang mampu memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif dan berkualitas. Dengan melibatkan berbagai pihak, seperti kader posyandu, PKK, dan PIK Remaja, diharapkan upaya pencegahan stunting dapat dimulai sejak dini, mulai dari remaja hingga masa kehamilan , bayi dilahirkan sampai remaja serta bisa melakukan mitigasi bencana dengan melibatkan pengurus Destana ( Desa Tangguh Bencana )

Harapan untuk Masa Depan

Yayasan Diaspora berharap dengan adanya bantuan ini, kesehatan generasi mendatang di Desa Sembungan dan Sikunang dapat terjamin. Posyandu yang kuat dan didukung oleh teknologi informasi diharapkan mampu memberikan pelayanan yang lebih baik dan efektif dalam mengatasi masalah stunting,memantau kesehatan Ibu Hamil dan kesiagaan dalam kebencanaan .dan tentunya didukung oleh keseriusan dua pemerintah desa untuk lebih besar lagi perhatiannya pada sektor kesehatan pelaku usaha kesehatan masyarakat ( Taf)

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *