kelompok tani yang pernah bermitra dalam pemulihan Sub DAS Tulis ( 3) Kelompok tani Asri Desa Pegundungan

xr:d:DAFiJc0dTX0:1429,j:8649565659776918443,t:23091111

Tani Asri, Desa Pegundungan

1. Latar Belakang Desa Pegundungan dikenal dengan produksi jagung, sementara aktivitas penanaman kentang telah berkurang. Menurut Hadri, bendahara Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tani Asri, masyarakat mulai merasakan dampak kerusakan lahan dan longsor akibat perubahan pola tanam.

2. Perubahan Pola Pertanian Warga desa beralih dari menanam kentang ke berbagai jenis sayuran seperti cabai, wortel, kopi, jagung, dan kubis. Peralihan ini diiringi dengan dukungan dari SCBFWM yang membantu pengembangan ternak dan pengolahan bahan pangan untuk meningkatkan ekonomi lokal.

3. Praktik Konservasi Konservasi yang dilakukan di desa ini melibatkan penanaman eucalyptus dan kopi, di mana eucalyptus dipilih karena nilai ekonominya yang tinggi. Hal ini menunjukkan perhatian masyarakat terhadap keberlanjutan serta keuntungan ekonomi dari hasil pertanian.

4. Peran Kepala Desa Perempuan Kepala Desa Pegundungan, Murti, adalah seorang perempuan, yang memberikan dampak positif terhadap pendampingan Kelompok Wanita Tani (KWT) di desa tersebut. Di bawah kepemimpinannya, kelompok wanita tani aktif dalam mengolah produk pertanian. Dengan dukungan dari SCBFWM, mereka berhasil mengolah jagung menjadi berbagai produk inovatif seperti nasi jagung instan, kudapan jagung, dan peyek berbahan tepung jagung. Selain itu, mereka juga memproduksi tiwul instan dari singkong dan teh sangan dari bahan lokal.

5. Dampak Ekonomi dan Sosial Produk-produk olahan ini tidak hanya memberikan tambahan nilai ekonomi bagi masyarakat, tetapi juga meningkatkan kemandirian dan keterampilan perempuan dalam pengolahan hasil pertanian. Hal ini menciptakan peluang usaha baru dan meningkatkan kesejahteraan di Desa Pegundungan.

Kesimpulan

Kelompok Tani Asri di Desa Pegundungan mencerminkan perubahan yang positif dalam praktik pertanian dan pemberdayaan perempuan. Dukungan dari SCBFWM dan kepemimpinan Kepala Desa perempuan telah mendorong inovasi dalam pengolahan produk pertanian, meningkatkan ekonomi lokal, serta mengedepankan prinsip keberlanjutan dalam menghadapi tantangan lingkungan.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *