Profil Situs Geopark Kerucut Vulkanik Bisma
Sumber : rencana Induk Geopark Dieng
Kerucut Vulkanik Bisma yang terletak di Kabupaten Wonosobo ini terletak di Kecamatan Kejajar dengan lokasi situs geosite mencakup Desa Campursari dan Desa Sikunang serta Desa Slukatan, Kecamatan Mojotengah. Kerucut Vulkanik Bisma terletak pada koordinat -7.239484° LS, 109.888995° BT. Hingga saat ini, Kerucut Vulkanik Bisma dikelola oleh pihak Pemerintah Desa Slukatan dan Desa Sikunang. Berdasarkan RTRW Kabupaten Wonosobo Tahun 2023-2043, situs Geopark Kerucut Vulkanik Bisma memiliki arahan pemanfaatan ruang sebagai Kawasan Hutan Lindung yang cukup luas.
Kerucut Vulkanik Bisma Sumber: Pemerintah Kabupaten Wonosobo (2023)
Dari segi aksesibilitas, akses menuju Kerucut Vulkanik Bisma dapat diakses melalui Jalan Lokal Primer (Rake Watuhumalang) dengan lebar lima sampai enam meter lalu menuju Jalan Lingkungan. Jalan menuju Kerucut Vulkanik Seroja memiliki perkerasan aspal dan dapat dilalui oleh roda empat maupun roda dua, tetapi jalan menuju geosite memiliki perkerasan jalan tanah. Kerucut Vulkanik Bisma belum memiliki rute angkutan umum yang melewati situs geopark ini. Sementara itu, simpul transportasi dari pusat kabupaten dan dari pintu masuk kabupaten dapat dilihat sebagai berikut.
Simpul Transportasi Menuju Situs Geopark Kerucut Vulkanik Bisma
Simpul Transportasi | Jarak |
Pusat Kabupaten Wonosobo | 13,4 km |
Pusat Kecamatan Kejajar | 18,1 km |
Bandara Jendral Soedirman, Purbalingga | 80,2 km |
Bandara Adi Soecipto, Yogyakarta | 113 km |
Bandara, Ahmad Yani, Semarang | 116 km |
Bandara YIA, Kulon Progo | 93,8 km |
Stasiun Besar Purwoketo | 104 km |
Stasiun Tugu, Yogyakarta | 107 km |
Stasiun Semarang Tawang, Semarang | 120 km |
Terminal Induk Banjarnegara | 42,3 km |
Terminal Mendolo Wonosobo | 22,1 km |
Sumber: Tim Penyusun (2023)
Gambar 2.50 Kondisi Jalan Utama dan Jalan Setapak Menuju Geosite Kerucut Vulkanik Bisma Sumber: Google Street View (2023)
Kerucut Vulkanik Bisma dikenal dengan slogan “Menanjak Minimal, View Maksimal”, wisatawan sudah dapat menikmati keindahan sunrise dan sunset dari atas Gunung Bismo dengan pemaandangan alam yang masih sangat alami dan asri. Gunung yang berlokasi di ketinggian 2.365 mdpl ini berada di Kawasan Dataran Tinggi Dieng yang antara lain berdiri Kerucut Vulkanik Pakuwaja, Gunung Sikunir, Gunung Prau, Gunung Alang, Gunung Klaras, dan banyak jajaran gunung lain. Lahan pada bagian kaki dan lereng Kerucut Vulkanik Bisma di Desa Sikunang sebagian dimanfaatkan sebagai lahan permukiman serta lahan perkebunan. Kegiatan yang dapat dilakukan di Kerucut Vulkanik Bisma di antaranya seperti mengamati pemandangan, kegiatan jalan-jalan (tracking), dan fotografi dengan latar belakang dinding kaldera. Daya tarik wisata lainnya yang tedapat di sekitar Kerucut Vulkanik Bisma ialah Desa Wisata Slukatan. Sementara itu, terdapat penyelenggaraan acara yang biasa diselenggarakan di sekitar Kerucut Vulkanik Bisma atau tepatnya di Desa Campursari, Desa Sikunang yaitu adanya Royongan dan Ruwat Desa. Terdapat pula penyelenggaraan event di Kerucut Vulkanik Bisma yaitu event Dieng Trail Run dan Dieng Orienteering Race.
Daya Tarik Kerucut Vulkanik Bisma Sumber: mounture.com
Fasilitas-fasilitas yang terdapat di Kerucut Vulkanik Bisma di antaranya terdapat toilet, mushola, dan area parkir. Terdapat pula beberapa fasilitas umum di sekitar Kerucut Vulkanik Bisma di antaranya seperti tempat perbelanjaan berskala lokal berupa warung dan penginapan berupa pondok wisata atau homestay. Untuk data kepariwisataan Kerucut Vulkanik Bisma selama tujuh tahun terakhir ditinjau berdasarkan jumlah kunjungan wisata menuju Dataran Tinggi Dieng secara keseluruhan. Jumlah kunjungan tertinggi terjadi pada tahun 2022 yaitu sebanyak 783.900 kunjungan. Pada tahun 2020 angka kunjungan menurun yang diakibatkan oleh adanya pandemi Covid-19 dari awalnya 463.199 kunjungan pada tahun 2019 menjadi 239.768 kunjungan saja.
(a) Amenitas Warung (b) Amenitas Penginapan
Gambar 2.52 Kondisi Amenitas Di Sekitar Kerucut Vulkanik Bisma Sumber: Google Maps (2023)
Berdasarkan elevasi, Kerucut Vulkanik Bisma termasuk dalam Hutan Pegunungan atas jika merujuk pada klasifikasi Hutan Pegunungan yang terletak di elevasi 1.000-3.400. Salah satu ciri dari hutan pegunungan adalah iklimnya yang sangat basah, dan sering tertutup awan. Sehingga terkadang disebut juga Cloud Forest atau Hutan Awan. Hutan pegunungan ini salah satu bagian dari Hutan Hujan Tropika yang ciri khasnya adalah cahaya matahari yang sulit menembus dasar hutan karena tutupan vegetasi, juga lembab karena air selalu hampir selalu tersedia melalui water drip pada celah- celah kanopi. Kerucut Vulkanik Bisma memiliki kemiringan yang bervariasi dan kompleks karena slope mengarah hampir ke seluruh arah. Sehingga, banyak sekali unit topografi yang berdiri sendiri. Namun secara umum kemiringan menuju lembah atau bagian cekungannya sangat curam, berkisar 50-70o. Secara bentang alam, Kerucut Vulkanik Bisma merupakan gunung yang terisolasi karena tidak ada konektivitas dengan hutan lain karena terfragmentasi oleh perkebunan dan pemukiman masyarakat lokal. Batuan Produk dari Kerucut Vulkanik Bisma ini berupa lava dan endapan piroklastik.
Lava Kerucut Vulkanik Bisma berjenis andesit dengan tekstur porfiritik, hipokristalin, inequigranular, dan komposisi mineral terdiri dari plagioklas dan piroksen. Secara geokimia lava Kerucut Vulkanik Bisma beijenis potasium sedang (medium-K). Kerucut Vulkanik Bisma ini merupakan bagian dari episode pra-kaldera Dieng berumur 2,53 Juta tahun yang lalu berdasarkan penentuan umur dengan metode Potasium Argon {K/Ar). Litologi penyusun lokasi ini merupakan bagian dari Satuan Batuan Gunung Api Dieng bagian bawah. Struktur Geologi Secara struktur geologi Kerucut Vulkanik Bisma dikontrol oleh struktur berarah Barat Laut–Tenggara dibuktikan dengan bukaan kawah yang mengarah kearah Tenggara. Bentang Alam Gunung Api tipe monogenetik dengan bentuk yang masih berupa kerucut dan terdapat bentang alam kawah yang membuka kearah tenggara.
Kerucut Vulkanik Bisma ini memiliki nilai tinggi dari himpunan aspek bentang alam, ranah batuan, proses internal dan ekstemal, dan tektonik, berupa bukti atas peristiwa vulkanisme saat pembentukan Kompleks Vulkanik Dieng. Kerucut Vulkanik Bisma juga memiliki banyak makna di antaranya:
- dari aspek ilmiah sebagai rekaman terhadap vulkanisme pembentukan Kompleks Vulkanik Dieng, dan
- dari aspek estetika yaitu berupa bentang alam kerucut vulkanik yang terbuka ke arah tenggara.