Profil Situs Geopark Kompleks Kawah Sikidang
Sumber : Rencana Induk Geopark Dieng
Kompleks Kawah Sikidang yang terletak di Kabupaten Banjarnegara ini terletak di Kecamatan Batur dengan lokasi situs geosite mencakup Desa Bakal dan Desa Dieng Kulon. Kompleks Kawah Sikidang terletak pada koordinat -7.220070° LS, 109.904010° BT. Hingga saat ini, Kompleks Kawah Sikidang dikelola dan kepemilikan lahan dimiliki oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Banjarnegara. Berdasarkan Draft Raperda RTRW Kabupaten Banjarnegara Tahun 2023-2043, situs Geopark Kompleks Kawah Sikidang memiliki arahan pemanfaatan ruang sebagai Kawasan Hutan Lindung yang cukup luas.
Kawah Sikidang
Sumber: Hasil Survei Pemerintah Kabupaten Banjarnegara (2020)
Dari segi aksesibilitas, akses menuju Kompleks Kawah Sikidang dapat diakses melalui Jalan Kolektor Primer (Jalan Arjuna Selatan) dengan lebar lima sampai enam meter lalu menuju jalan lingkungan. Jalan utama tersebut memiliki kondisi baik dengan perkerasan aspal. Sementara itu, perkerasan jalan menuju geosite berupa paving block di bagian area parkir dan perkerasan jalan aspal menuju ke area
Kompleks Kawah Sikidang. Kompleks Kawah Sikidang dapat dilalui oleh roda empat maupun roda dua. Namun, belum terdapat rute angkutan umum yang melewati situs geopark ini. Simpul transportasi dari pusat kabupaten dan dari pintu masuk kabupaten dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 2.17 Simpul Transportasi Menuju Situs Geopark Kompleks Kawah Sikidang
Simpul Transportasi | Jarak |
Pusat Kabupaten Banjarnegara | 49 km |
Pusat Kecamatan Batur | 0,1 km |
Bandara Jendral Soedirman, Purbalingga | 81,1 km |
Bandara Adi Soecipto, Yogyakarta | 119 km |
Bandara, Ahmad Yani, Semarang | 91,5 km |
Bandara YIA, Kulon Progo | 107 km |
Stasiun Besar Purwoketo | 117 km |
Stasiun Tugu, Yogyakarta | 113 km |
Stasiun Semarang Tawang, Semarang | 92,7 km |
Terminal Induk Banjarnegara | 56,2 km |
Terminal Mendolo Wonosobo | 30,3 km |
Sumber: Tim Penyusun (2023)
Gambar 2.54 Kondisi Jalan Utama dan Jalan Menuju Geosite Kawah Sikidang Sumber: Hasil Survei Pemerintah Kabupaten Banjarnegara (2023)
Kompleks Kawah Sikidang atau Kawah Kidang merupakan kawah yang terbentuk dari aktivitas vulkanologi yang ada di Dieng. Nama Sikidang berasal dari sebutan masyarakat atas fenomena yang ada di Kawah Sikidang, kawah yang sering meletup dan berpindah pindah layaknya kijang yang sedang melompat adalah asal dari penamaan kawah ini. Di kawasan wisata Kawah Sikidang ini terdapat satu kawah utama dengan suhu sekitar 80-90oC, disekitar kawah utama juga terdapat kawahkawah kecil, para pengunjung dapat mencoba merebus telur dengan waktu 8-10 menit di kawah tersebut. Kawah Sikidang juga tinggi akan kandungan sulfur atau belerang serta zat beracun lainnya. Belerang yang ada dikawasan kawah juga dijadikan oleh masyarakat sebagai sabun dan dijual sebagai oleh para wisatawan. Selain itu terdapat makanan atau kuliner yang menjadi khas di sekitar Kompleks Kawah Sikidang yaitu Carica, Kentang, Opak Dieng, Kacang Dieng, Purwaceng, Cabai Gendot, dan Mie Ongklok.
(a) Atraksi Telur Rebus (b) Atraksi Jeep
Gambar 2.55 Daya Tarik Kawah Sikidang Sumber: Google Maps (2023)
Untuk biodiversity yang terdapat di Kompleks Kawah Sikidang ialah Bunga Pancawarna, Bunga Edelweis, dan Pohon Cemara. Dari sisi perekonomian, pekerjaan masyarakat yang ada di sekitar Kompleks Kawah Sikidang ialah bekerja sebagai petani dan pedagang. Masyarakat juga dapat memanfaatkan Telaga Merdada untuk meningkatkan perekonomian dikarenakan Kompleks Kawah Sikidang memiliki potensi ekonomi lokal dalam pemanfaatan untuk pengembangan pariwisata dan penelitian geologi serta geothermal.
(a) Bunga Edelweis (b) Bunga Pancawarna (c) Pohon Cemara
Biodiversity Kawah Sikidang
Sumber: Hasil Survei Pemerintah Kabupaten Banjarnegara (2023)
Fasilitas-fasilitas yang terdapat di Kompleks Kawah Sikidang di antaranya terdapat area parkir, pos penjagaan, jalur pejalan kaki, taman, spot foto, gazebo, persewaan merebus telur, toilet, mushola, warung makan, dan pusat oleh-oleh Pasar Sikidang. Terdapat pula fasilitas umum lainnya yang terdapat di sekitar Kompleks Kawah Sikidang di antaranya ialah penginapan berupa homestay dan villa serta tempat ibadak berupa musholla. Untuk infrastruktur pendukung yang terdapat di Kompleks Kawah Sikidang yaitu sudah terdapat listrik yang terhubung dengan PLN, lalu untuk air bersih menggunakan sumber air dari gunung untuk kebutuhan air di toilet, untuk infrastruktur telekomunikasi hanya tersedia di Desa Dieng Kulon dengan beberapa provider saja yang terlayani, dan terkait persampahan sudah terdapat tempat sampah di setiap sudut lokasi geosite dengan pengelolaannya dilakukan dengan cara dibakar. Dengan adanya beberapa fasilitas tersebut dapat membuat wisatawan merasa terfasilitasi.
(a) Fasilitas Spot Foto (b) Fasilitas Gazebo
(c) Fasilitas Taman (d) Fasilitas Jalur Pejalan Kaki
Kondisi Fasilitas Kawah Sikidang
Sumber: Hasil Survei Pemerintah Kabupaten Banjarnegara (2023)
(a) Amenitas Pasar Sikidang (b) Amenitas Warung
(c) Amenitas Musholla (d) Amenitas Penginapan
Gambar 2.58 Kondisi Amenitas Di Sekitar Kawah Sikidang Sumber: Hasil Survei Pemerintah Kabupaten Banjarnegara (2023)
(a) Infrastruktur Energi Listrik (b) Infrastruktur Persampahan (c) Infrastruktur Air Bersih
Gambar 2.59 Kondisi Infrastruktur Lainnya Kawah Sikidang Sumber: Hasil Survei Pemerintah Kabupaten Banjarnegara (2023)
Berdasarkan data kepariwisataan, pada tahun 2023 per bulan Juni terdapat 288.982 wisatawan dalam negeri yang mengunjungi Kawah Sikidang. Selama tujuh tahun terakhir jumlah kunjungan tertinggi terjadi pada tahun 2022 yaitu sebanyak 619.596 kunjungan wisatawan dalam negeri. Angka kunjungan wisatawan mancanegara tertinggi terjadi pada tahun 2018 dengan 1.651 kunjungan. Sementara itu pada tahun 2021 tidak terdapat kunjungan wisatawan mancanegara diakibatkan oleh adanya pandemi Covid-19.
Berdasarkan sumber kajian geologi, sejarah terbentuknya batuan ini adalah produk dari Kawah Sikidang ini berupa lava jenis andesit, endapan piroklastik dan breksi vulkanik yang telah mengalami ubahan dengan karakteristik sortasi buruk, kemas terbuka, kebundaran yang tergolong angular– subrounded, komponen berupa fragmen brangkal–kerikil dari batuan beku andesit, matriks tuf, dan semen tidak karbonatan. Terdapat pula kenampakan mineral lempung ubahan hasil dari proses hidrotermal menjadi klorit, monmorilonit, dan illite. Kawah Sikidang juga ini merupakan suatu kawasan yang memiliki morfologi kawah yang membentuk geyser, batuan ubahan, dan gas fumarol. Batuan yang ditemukan pada lokasi ini adalah batuan breksi vulkanik terubahkan yang merupakan salah satu dari jenis batuan beku fragmental. Secara megaskopis breksi ini warna abu kecoklatan dengan struktur massif, memiliki tekstur ukuran butir 4->64 mm (berangkal, skala Wentworth, 1922), sortasi buruk, kemas terbuka, serta memiliki kebundaran yang tergolong angular-sub rounded. Sementara itu, terdapat risiko bencana dan riwayat bencana yang pernah terjadi di Kompleks Kawah Sikidang yaitu berupa lumpur kawah.
(a) Geyser Kawah (b) Batuan Terubahkan (c) Gas Fumarol
Kondisi Batuan Kawah Sikidang
Sumber: Hasil Survei Pemerintah Kabupaten Banjarnegara (2020)