Hasil sidang komisi Pendataan Kongres Mata Air IX

IGIRMRANAK,WONOSOBO , JAWA TENGAH ,17 OKTOBER 2024
“Penyelamatan mata Air untuk keberlanjutan Lingkungan”
REKOMENDASI HASIL SIDANG
KOMISI PENDATAAN
I. Pendahuluan
Kongres Mata Air ke IX yang diselenggarakan di Desa Igirmranak, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, merupakan pertemuan penting untuk membahas isu-isu kritis terkait sumber daya air di wilayah Jawa Tengah. Sidang Komisi Pendataan bertujuan untuk menghimpun data akurat mengenai kondisi mata air, ekosistem, dan potensi lingkungan lainnya, yang akan menjadi landasan bagi perencanaan dan pelaksanaan program pelestarian serta pemanfaatan air yang berkelanjutan.
II. Tujuan
- Melakukan pendataan mengenai keberadaan dan kondisi mata air di seluruh Jawa Tengah.
- Mengidentifikasi potensi serta permasalahan terkait pengelolaan sumber daya air.
- Menyusun rekomendasi strategis terkait pelestarian mata air dan ekosistem penyangganya.
- Mendorong kolaborasi antar daerah untuk pengelolaan mata air yang berkelanjutan.
III. Hasil Pendataan
Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Komisi Pendataan, berikut adalah hasil utama:
Kondisi Mata Air di Jawa Tengah:
- Ditemukan bahwa banyak mata air di wilayah pegunungan tengah dan selatan Jawa Tengah mengalami penurunan debit, terutama selama musim kemarau.
- Beberapa mata air penting seperti di kawasan Dieng hilang dalam kjurun waktu 30 tahun terakhir, dikawasan Merapi-Merbabu, dan Pegunungan Kendeng masih terjaga, namun memerlukan perlindungan lebih lanjut dari aktivitas pertanian dan pembangunan yang tidak ramah lingkungan.
- Penyebab Penurunan Debit Air:
Deforestasi dan alih fungsi lahan menjadi faktor utama penurunan debit mata air di beberapa wilayah.
Pengelolaan limbah dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga ekosistem sekitar mata air juga menjadi masalah.
- Ekosistem Penyangga:
Hutan-hutan yang berfungsi sebagai penyangga ekosistem mata air, seperti di kawasan Pegunungan Dieng, mengalami degradasi.
Program reboisasi dan konservasi masih belum sepenuhnya diterapkan dengan baik di berbagai wilayah.
- Partisipasi Masyarakat:
Ada kesadaran yang cukup baik di kalangan masyarakat akan pentingnya melindungi mata air, namun partisipasi dalam kegiatan konservasi masih perlu didorong lebih intensif melalui program-program edukasi.
- Data Infrastruktur dan Manajemen Air:
Beberapa wilayah masih mengalami kekurangan infrastruktur penunjang, seperti bendungan kecil atau saluran irigasi yang mendukung distribusi air dari mata air ke daerah-daerah pertanian.
IV. Rekomendasi
Berdasarkan hasil temuan sidang Komisi Pendataan, rekomendasi yang diusulkan adalah sebagai berikut:
- Perlindungan dan Pengelolaan Mata Air:
Perlu adanya kebijakan yang lebih tegas dari pemerintah daerah dan provinsi untuk menetapkan zona perlindungan mata air di setiap kabupaten, terutama di daerah pegunungan yang menjadi sumber utama mata air.
- Mendorong penerapan sistem manajemen terpadu
Dilakukan antara masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta untuk pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan.
- Rehabilitasi Ekosistem Penyangga:
- Meningkatkan program reboisasi dan penghijauan di kawasan penyangga mata air, khususnya di daerah yang mengalami deforestasi.
- Menggalakkan penanaman pohon lokal yang mampu menyimpan air dan menjaga keseimbangan ekosistem,.
- Edukasi dan Peningkatan Kesadaran Masyarakat:
- Mengadakan program edukasi yang melibatkan sekolah, organisasi masyarakat, dan kelompok tani untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga mata air dan ekosistem sekitar.
- Mendorong terbentuknya kelompok masyarakat peduli air yang berfungsi sebagai penggerak kegiatan konservasi di tingkat lokal.
- Pengembangan Infrastruktur Penunjang:
- Membangun dan memperbaiki infrastruktur irigasi yang menghubungkan mata air dengan lahan pertanian, agar pendistribusian air lebih merata dan efisien.
- Membuat sistem pengelolaan limbah yang baik di sekitar kawasan mata air untuk mencegah pencemaran air tanah.
- Kolaborasi Antar Daerah:
- Mendorong kerja sama lintas kabupaten dan kota di Jawa Tengah dalam rangka pelestarian mata air, dengan berbagi praktik terbaik dan sumber daya.
- Pembentukan tim monitoring lintas daerah untuk memantau kondisi mata air dan keberhasilan program pelestarian.
- Pemanfaatan Teknologi:
- Menggunakan teknologi pemantauan debit air dan kualitas air secara berkala untuk memastikan bahwa mata air tetap dalam kondisi optimal.
- Memanfaatkan data digital dalam pengelolaan sumber daya air yang terintegrasi antara pemerintah dan masyarakat.
- Membuat data terpadu secara digital yang bisa dimanfaatkan oleh semua pihak
- Melakukan pendataan ulang semua mata air di Provinsi jawa Tengah
- melibatkan masyarakat lokal dan pemerintah desa , dalam melakukan pendatan ulang dengan titik koordinat mata air , kondisi terkini, debit mata air, dan wilayah area penyangga
- Melibatkan LSM Lokal dan nasional dalam melakukan pendataan semua mata air di provinsi jawa tengah
V. Penutup
Rekomendasi ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi pemerintah provinsi Jawa Tengah, pemerintah kabupaten/kota, serta masyarakat dalam upaya menjaga keberlanjutan mata air sebagai sumber daya vital untuk kehidupan dan kesejahteraan masyarakat. Implementasi rekomendasi ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan terkait mata air dan memastikan ketersediaan air bersih yang berkelanjutan untuk masa depan.( Tafrihan )
Igirmranak, 17 Oktober 2024