Kelompok Tani yang pernah bermitra dalam pemulihan Sub DAS Tulis ( 1) Wana Tani, Desa Mutisari

Kelompok Tani Wana Tani, Desa Mutisari

1. Latar Belakang Kelompok tani Wana Tani yang berlokasi di Desa Mutisari merupakan organisasi masyarakat yang telah aktif jauh sebelum adanya proyek SCBFWM. Desa Mutisari tergantung pada pertanian, dengan tanaman utama seperti cabe, kubis, dan tembakau. Cabe, meskipun bukan pilihan yang ideal untuk mengurangi degradasi lahan, tetap menjadi andalan karena pilihan tanaman lain yang terbatas.

2. Penanaman Cabe Secara Melintang Masyarakat di Desa Mutisari mulai menerapkan sistem penanaman cabe secara melintang. Teknik ini bertujuan untuk mengurangi risiko erosi tanah, yang menjadi masalah signifikan di daerah tersebut. Meskipun beberapa warga masih menanam cabe searah kemiringan lahan, penerapan metode melintang menunjukkan kesadaran akan pentingnya praktik pertanian yang berkelanjutan.

3. Anggota dan Manfaat Kelompok Kelompok Wana Tani kini memiliki 42 anggota. Salah satu pencapaian penting kelompok ini adalah penyediaan bibit tanaman keras seperti albasia, sengon, akasia, dan kaliandra, yang ditanam di batas lahan untuk meningkatkan keanekaragaman hayati dan mencegah erosi. Masyarakat juga mulai menanam pohon kayu jemetri, menambah keberagaman spesies pohon di kawasan tersebut.

4. Bantuan Simpan Pinjam Selain manfaat dalam bentuk penyediaan bibit, kelompok Wana Tani juga mendapatkan akses ke bantuan simpan pinjam. Sebelumnya, warga hanya dapat meminjam maksimal 500 ribu rupiah per tahun, namun kini limit tersebut meningkat menjadi 1 juta rupiah dengan bunga 20% per tahun. Dukungan ini memberikan dorongan besar bagi kemandirian modal pertanian, memungkinkan anggota untuk berinvestasi lebih dalam usaha tani mereka.

5. Manfaat Ekonomi dan Konservasi Keuntungan dari simpan pinjam tidak hanya meningkatkan aspek ekonomi, tetapi juga berkontribusi pada kegiatan konservasi. Menurut Kamaludin, bendahara kelompok, keuntungan 20% per tahun dari simpan pinjam telah digunakan untuk kegiatan konservasi, termasuk pembelian bibit, penanaman, dan pemeliharaan tanaman. Dengan cara ini, kelompok Wana Tani tidak hanya memperbaiki kesejahteraan ekonomi anggotanya, tetapi juga berkontribusi terhadap pemulihan dan pelestarian lingkungan di Sub DAS Tulis.

Kesimpulan

Kelompok tani Wana Tani di Desa Mutisari menunjukkan bagaimana pertanian dapat bertransformasi menjadi lebih berkelanjutan melalui praktik penanaman yang lebih baik dan pengelolaan sumber daya finansial yang bijaksana. Melalui kombinasi usaha pertanian dan konservasi, kelompok ini menjadi contoh nyata bagi komunitas lain dalam upaya pemulihan Sub DAS Tulis.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *