Kondisi UMKM di Kawasan Geopark Dieng segmen Kabupaten Wonosobo
Sumber : Rencana Induk Geopark Dieng
- Per tahun 2023 menurut hasil survei Pemda setempat, di Kecamatan Garung terdapat 820 usaha yang jenisnya tersebar pada usaha terkait produksi dan/atau penjualan olahan carica, keripik kentang, kerupuk cantir, opak, tepung kanji, dan combro; menjual sayur dan buah; toko-toko atau warung termasuk toko pertanian, toko bahan bangunan, dan toko/warung; warung makan; jasa bengkel; penjahit; dan kerajinan misalnya kerajinan kusen.
- Per tahun 2023 menurut hasil survei Pemda setempat, di Kecamatan Kejajar terdapat 665 usaha yang jenisnya tersebar pada usaha terkait produksi dan/atau penjualan olahan carica, kopi, dan keripik; menjual sayur dan buah; toko-toko atau warung termasuk toko pertanian dan toko/warung; warung makan; jasa yang termasuk bengkel, salon, laundry, studio rekaman, persewaan kendaraan, dan penginapan; dan kerajinan misalnya kerajinan kayu, mebel, dan tukang las.
- Per tahun 2023 menurut hasil survei Pemda setempat, di Kecamatan Mojotengah terdapat 863 usaha yang jenisnya tersebar pada usaha terkait produksi dan/atau penjualan olahan carica, pati, opak, dan rengginang; menjual sayur; toko-toko atau warung termasuk toko pertanian dan toko/warung; warung makan; jasa yang termasuk bengkel, florist atau penjual dan perangkai bunga, penjahit; dan kerajinan lainnya seperti kerajinan las.
- Per tahun 2023 menurut hasil survei Pemda setempat di Kecamatan Watumalang terdapat 431 usaha yang jenisnya tersebar pada usaha produksi dan/atau penjualan olahan carica, combro, rengginang, pati, gula jawa, opak, dan batik; toko-toko atau warung termasuk toko pertanian dan toko/warung; warung makan; jasa yang termasuk bengkel, penjahit, salon, fotografi dan videografi, dan pertukangan untuk memasang gypsum; dan kerajinan lainnya seperti kerajinan las.
- Kondisi UMKM di Kecamatan Wonosobo belum dapat diidentifikasi lebih lanjut, urgensinya pun tidak terlalu tinggi sebab dimungkinkan nilainya tidak signifikan dibandingkan nilai di luasan kawasannya secara menyeluruh, sebab hanya 5% dari total luas Kecamatan Wonosobo yang menjadi bagian Kawasan Geopark Dieng tersebut.
- Dari keseluruhan data yang sudah berhasil diidentifikasi, dapat disimpulkan sudah terdapat usaha yang ditujukan untuk mengolah potensi lokal seperti carica dan kentang serta terdapat pengembangan produk lainnya misalnya rengginang, combro, dan berbagai jenis tepung. Secara keseluruhan, usaha terbanyak berada pada Kecamatan Garung dan perlu menjadi catatan bahwa seluruh kecamatan tersebut masuk ke dalam delineasi Kawasan Geopark Dieng sehingga dapat dipastikan seluruh data yang tersedia tersebut termasuk dalam kawasan yang diamati. Meski jumlah usaha paling banyak ada di Kecamatan Garung namun diperkirakan jumlah usaha terkait carica paling banyak adalah di Kecamatan Kejajar, diperkirakan jumlah usaha terkait carica di Kejajar melebihi 40 usaha, sementara di kecamatan lainnya tidak sebanyak itu. Namun secara lebih rinci perlu dilakukan pengelompokan hasil survei lebih presisi lagi supaya diperoleh hasil yang lebih akurat. Selain itu, dengan adanya
beberapa usaha potensi lokal tersebut diharapkan dapat menyerap tenaga kerja perempuan setempat untuk mewujudkan kesetaraan gender dan menghasilkan penghasilan tambahan untuk perempuan setempat.
Meskipun jumlah UMKM yang berkembang sudah dapat dikatakan banyak namun berdasarkan hasil FGD dengan Pemda dan perwakilan masyarakat dari kedua kabupaten diketahui bahwa saat ini kepengelolaan UMKM yang ada belum optimal baik secara komunal maupun secara individu atau per unit UMKM. Secara komunal saat ini masih banyak usaha yang belum terdata dan tergabung dalam komunitas, koperasi, atau bentuk organisasi lain yang memiliki tujuan yang sama. Sementara itu secara individu juga diinformasikan bahwa banyak pelaku usaha di kawasan tersebut yang belum memiliki pemahaman, kesadaran, dan literasi yang cukup atas manajemen usaha, finansial, dan modal. Dengan demikian hasil dari tiap usaha yang diperoleh belum maksimal dari segi nilai ekonomi dan keberlanjutan yang didapatkan. Selain itu, secara general, kapabilitas masyarakat setempat terkait hulu-hilir usaha juga masih terbatas, dampaknya jumlah usaha yang dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah produk hasil pertanian dan perkebunan masih terbatas. Meskipun dari data jenis UMKM dapat disimpulkan sudah terdapat usaha pengolahan produk lokal seperti olahan carica, olahan purwaceng, dan keripik kentang namun jumlahnya masih perlu ditingkatkan lagi mengingat komoditas yang digunakan, khususnya kentang, merupakan komoditas basis dengan kontribusi yang besar di Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo bahkan Provinsi Jawa Tengah. Selain itu dari jenis UMKM yang sudah ada dapat dilakukan upaya diversifikasi jenis produk dengan tetap mempertimbangkan aspek kearifan lokal dengan demikian daya tarik dan nilai jualnya dapat ditingkatkan.
Di samping kepengelolaan komunitas yang perlu ditingkatkan, terdapat satu keunggulan UMKM lokal yang perlu dipertahankan, yaitu adanya wadah kelompok pelaku usaha yang berasal dari kalangan difabel. Kelompok untuk difabel tersebut sudah berjalan di kedua kabupaten dengan melibatkan difabel dalam pelatihan, produksi, pameran, penjualan, hingga diskusi-diskusi dalam penyusunan rencana publik. Bahkan untuk kelompok yang berada di Kabupaten Wonosobo saat ini sudah difasilitasi dengan toko khusus produk UMKM yang dikelola oleh penyandang disabilitas, fasilitas tersebut disediakan di Kawasan Wisata Pemandian Air Panas Kalianget.