|

Lima Tumbuhan Unik yang hidup dan berkembang dai Dataran tinggi Dieng

Di Dataran Tinggi Dieng, beberapa jenis flora unik tumbuh subur dan memiliki keistimewaan masing-masing. Selain kentang yang menjadi ciri khas pertanian di daerah ini, berikut adalah lima jenis tanaman khas Dieng yang menarik perhatian karena manfaat, bentuk, atau adaptasi khususnya terhadap lingkungan ekstrem:

1. Carica (Papaya Gunung)

  • Carica atau dikenal sebagai pepaya gunung, memiliki bentuk dan fisiologi mirip dengan pepaya biasa, namun ukurannya lebih kecil dan memiliki cabang lebih banyak. Tingginya hanya sekitar 1–2 meter, dengan buah berdiameter 8 cm dan panjang 10 cm.
  • Buah ini awalnya berasal dari kawasan Gunung Bromo dan dikenal oleh masyarakat Suku Tengger sebagai karika. Di Dieng, buah ini diolah menjadi manisan dan minuman segar, yang kini menjadi salah satu produk unggulan wisata.

2. Purwaceng (Pimpinella pruatjan)

  • Tanaman ini dianggap sebagai afrodisiak alami dan sering dijuluki “Viagra of Java”. Purwaceng memiliki bentuk seperti rumput dan hanya ditemukan di Jawa.
  • Karena khasiatnya yang dikenal luas, tanaman purwaceng dibudidayakan di kebun rumah atau di sela-sela tanaman kentang. Sayangnya, tanaman ini rentan terhadap embun upas atau frost, sehingga populasinya terancam menurun di musim dingin.

3. Cabai Gendot (Cabai Dieng / Habanero)

  • Cabai ini unik karena memiliki bentuk bulat menyerupai paprika mini dan tingkat kepedasan yang sangat tinggi, mencapai hingga 350.000 Scoville. Cabai gendot Dieng memiliki rasa pedas yang jauh lebih intens dibanding cabai rawit.warga Dieng menyebutnya lombok bandung dan oran bandung menyebutnya cabe Dieng , sepertinya cabe pedas ini tidak diakui di dua derah tersebut sebagai tanaman asli nya
  • Tanaman cabai ini sudah diadaptasikan untuk tumbuh di ketinggian Dieng, menghasilkan cabai dengan rasa dan aroma yang khas, cocok untuk para pecinta pedas.

4. Calla Lily

  • Tanaman bunga ini berasal dari Afrika Tengah dan Asia Selatan, dengan bunga berbentuk terompet yang tahan terhadap suhu ekstrem Dieng. Pada suhu dingin, calla lily akan mengalami dormansi dan tumbuh kembali saat cuaca menghangat.
  • Bunga calla lily di Dieng biasanya dijadikan bunga potong yang dapat bertahan lama. Beberapa petani di Dieng mulai membudidayakan varietas lokal berwarna putih atau hijau, dan ada juga yang tertarik pada varietas impor dengan warna lebih beragam.

5. Cantigi / Cangi (Vaccinium varingiaefolium)

  • Cantigi atau cangi adalah perdu berwarna hijau kemerahan dengan buah biru kehitaman. Tanaman ini tumbuh di ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut dan biasa ditemukan di area puncak gunung. warga dieng lebih mengenalnya dengan sebutan Kematus
  • Tanaman ini tidak hanya tahan terhadap kondisi ekstrem Dieng seperti suhu dingin, tanah asam, dan asap belerang, tetapi juga sangat berguna bagi pendaki. Akar tunggangnya yang bercabang kuat sering digunakan sebagai pegangan alami, dan daun mudanya bisa dimakan untuk membantu mengatasi gangguan lambung.

Dengan keunikan ini, tanaman-tanaman khas Dieng tidak hanya memperkaya keragaman hayati di Indonesia, tetapi juga berkontribusi dalam meningkatkan pariwisata dan perekonomian masyarakat Dieng.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *