Makna dan Filosofi logo Geopark Dieng

Sumber : rencana Induk geopark Dieng

  1. Branding merupakan pencitraan agar suatu produk dapat menarik dan melekat di benak konsumen. Sehingga, brand merupakan prespektif positif di benak seseorang terhadap sebuah produk, jasa, atau perusahaan. Brand bukan merupakan logo semata, brand merupakan sebuah firasat yang kita sebagai manusia rasakan, karena kita merupakan mahluk emosional dan intuitif, sebagaimanapun kita berusaha untuk menjadi rasional. Brand secara general akan tersampaikan kepada benak orang, ketika firasat yang sama tersebut bisa dirasakan tidak hanya oleh satu tapi oleh banyak orang, karena brand bisa dikomunikasikan oleh pelaku/ pemilik perusahaan/ barang/ jasa mengenai diferensiasi yang dimiliki olehnya.

Orientasi Branding Lansekap

Gambar 3.6 Branding Geopark Dieng (Bagian 1) Sumber: Sianturi dkk., (2022)

Orientasi Branding Portrait

Gambar 3.7 Branding Geopark Dieng (Bagian 2) Sumber: Sianturi dkk., (2022)

Berikut ini merupakan unsur-unsur yang terdapat dalam branding Geopark Dieng:

  1. Bentuk Melengkung melambangkan Pegunungan Dieng dengan Aksen Gas Alam Bentuk melengkung memiliki representasi visual dari Pegunungan Dieng yang menawan dan ciri khas gas alam yang ada. Gas alam adalah salah satu aspek geologis yang unik, dan melalui bentuk ini, logo menggambarkan keberagaman geologi yang menjadi daya tarik utama kawasan geopark. Bentuk melengkung juga merepresentasikan kedinamisan dan menciptakan hubungan visual yang kuat dengan elemen alam yang ada di Dieng.
    1. Bentuk Budaya yang dilambangkan dalam Elemen Candi dan Lampion

Struktur candi dan lampion melambangkan kekayaan budaya yang menjadi pondasi di Dieng. Elemen candi dan lampion menjadi cerminan dari perjalanan panjang masyarakat Dieng dan menjadi bagian penting dari identitas kawasan serta mengandung makna sejarah dan nilai budaya yang terus hidup di masyarakat. Elemen candi dan lampion yang membentuk lengkung dan menerus dari bentuk pegunungan juga melambangkan keselarasan dan kesatuan antara keindahan alam dan kebudayaan Dieng yang mengakar kokoh.

  • Setengah Lingkaran melambangkan Telaga

Setengah lingkaran berwarna tosca pada logo menampilkan harmonis antara telaga dan danau yang memiliki nilai historis yang menampilkan perpaduan harmonis antara telaga dan danau yang memiliki nilai historis sebagai hasil tumbukkan mikro kontinen sunda dengan australia yang kemudian membentuk plato dan menghasilkan kawah telaga dan panas bumi.

  • Lingkaran melambangkan Sunrise

Elemen lingkaran melayang pada logo menggambarkan matahari yang muncul saat sunrise di Dataran Tinggi Dieng, menciptakan perasaan bebas dan semangat baru untuk menyambut setiap pagi yang cerah dan penuh harapan.

  • Warna Oranye dan Tosca

Warna oranye dan tosca merupakan perpaduan warna merah dan kuning serta hijau dan biru yang dominan dalam logo Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo. Gabungan warna ini menciptakan identitas yang kuat dan berdikari. Dalam perpaduan ini, terpancar semangat kerjasama dan persatuan antar wilayah yang membentuk kawasan Dataran Tinggi Dieng. Warna oranye mencerminkan semangat dan kehangatan, sementara tosca melambangkan ketenangan dan stabilitas.

  • Pemasaran merupakan suatu cara menginformasikan atau memberitahukan kepada calon wisatawan tentang produk yang ditawarkan dengan memberitahukan tempat-tempat di mana orang dapat melihat atau melakukan kunjungan ke suatu destinasi secara tepat. Cara promosi akan berbeda-beda, tergantung di mana lokasi promosi, target promosi, dan media promosi yang digunakan.

Dengan pendekatan vertical marketing, strategi pemasaran Geopark Dieng perlu dibedakan ke dalam 2 (dua) bagian promosi yang digunakan, yakni: (a) pemasaran dan promosi yang dilakukan dengan menggunakan media, baik cetak maupun elektronik (Above the Line), dan

(b) pemasaran dan promosi dalam bentuk penyelenggaraan event yang ditujukan langsung terhadap segmen pasar yang disasar (Below the Line).

Pengembangan komunikasi pemasaran terintegrasi (konvensional dan digital berbasis teknologi informasi dan komunikasi) dapat dikembangkan dengan cara sebagai berikut.

  1. Pemasaran massal untuk setiap kelompok pasar sasaran melalui (a) iklan, meliputi pengembangan dan pencetakan material promosi secara tematik untuk masing-masing kelompok pasar sasaran, (b) travel mart, mengikuti travel mart untuk memasarkan produk geosite-geosite dan produk yang terdapat pada Geopark Dieng, c) event, menyelenggarakan event dan festival budaya, kesenian, dan olah raga untuk setiap geosite juga akan dapat semakin mempromosikan Geopark Dieng.
    1. Pengembangan strategi dan material digital marketing melalui website, youtube, instagram, facebook, twitter untuk setiap geosite.
    1. Pemasaran melalui komunitas hobby/minat khusus, komunitas profesional, korporat, MICE, dan lain-lain. Melalui sebuah paket Familiarization Tour bagi pemimpin lembaga- lembaga yang kemudian diikuti dengan publikasi pada media massa di daerah juga disarankan sebagai salah-satu strategi pemasaran. Lebih khusus, Familiarization Tour bagi pengelola akun-akun media sosial, influencer, pegiat wisata dan komunitas dengan tujuan menjalin silaturahmi serta mengajak para pengelola akun media sosial dalam mempromosikan objek daya tarik wisata dengan memahami lebih dalam objek-objek daya tarik wisata, sekaligus memberikan kesempatan pengelola akun media sosial menambah konten-konten baru. Peran pengelola akun sosial media dirasa sangat efektif dalam mempromosikan objek wisata di era digital dewasa ini.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *