Pengembangan Tematik Geopark/Geotrail

Sumber : Rencana Induk geopark Dieng

Dataran Tinggi Dieng merupakan kawasan vulkanik aktif. Kondisi vulkanisme aktif yang dimiliki mengakibatkan kawasan tersebut memiliki berbagai potensi keanekaragaman geologi (geodiversity) yang khas mulai dari manifestasi panas bumi seperti fumarole, steaming ground, mata air panas, kenampakan gawir erosi, lembah curam, telaga, curug, dan kawah-kawah gunung api, dan pemandangan dinding Kaldera Dieng.

Selain itu ditambah dengan adanya interaksi yang terjadi antara kondisi morfologi dengan keanekaragaman hayati (biodiversity) serta kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat sekitar (cultural diversity). Kondisi tersebut menunjukkan bahwa Dataran Tinggi Dieng memiliki potensi geowisata berbasis pada fenomena kegunungapian, keragaman hayati, serta budaya sebagai potensi geosite dalam usulan kawasan geopark Dataran Tinggi Dieng.

Pengembangan geotrail Dataran Tinggi Dieng diidentifikasi melalui persebaran dan jarak antar geosite, pola perjalanan existing wisata di Dataran Tinggi Dieng, serta identifikasi tema pada tiap-tiap jalur geotrail berdasarkan potensi dan sumber daya yang dimiliki pada tiap usulan jalur geotrail. Selain itu, pengembangan usulan jalur geotrail memperhatikan kondisi aksesibilitas dan amenitas untuk menunjang pengalaman perjalanan geowisata di Dataran Tinggi Dieng.

Pengembangan Pola Perjalanan Geotrail Dataran Tinggi Dieng Sumber: Tim Penyusun (2023)

Berdasarkan hasil identifikasi, pengembangan jalur geotrail Dataran Tinggi Dieng disusun atas lima

(5) jalur dan tema geotrail. Lima jalur geotrail ini telah didukung oleh daya tarik wisata existing pada tiap usulan jalur dan telah memiliki jumlah kunjungan wisatawan yang cukup signifikan. Pengembangan lima jalur geotrail ini juga diharapkan menjawab isu kepariwisataan Dataran Tinggi Dieng yang memiliki lama tinggal wisatawan yang rendah, sehingga pengembangan daya tarik dan pengalaman perjalanan geowisata akan dapat menjadi pendorong lama tinggal wisatawan yang lebih baik, dan berujung pada multiplier efek yang lebih banyak bagi masyarakat.

Lima Usulan Geotrail Sumber: Tim Penyusun (2023)

Lima usulan geotrail ini terdiri dari jalur-jalur dengan tema yang didasarkan pada sumber daya yang ada, yakni terdiri dari jalur pertama pada Telaga Menjer, Wisata Alam Bukit Seroja, Wisata Alam Bukit Cinta, Kebun Teh Panama, Situs Lesung Menjer, Edukasi Kopi di Desa Mlandi, dan Curug Sikarim yang memiliki tema pengalaman perjalanan agro-geowisata. Jalur kedua adalah jalur dengan tema budaya pada Tuk Bimo Lukar, Situs Watukelir, Kompleks Candi Dieng, Telaga Balekambang, Bima Temple, Kawah Sikidang, Kompleks Telaga Warna. Jalur ketiga pada Kerucut Vulkanik Sikunir, Kerucut Vulkanik Seroja, Telaga Cebong, Desa Wisata Sembungan, Gardu Pandang Sembungan (Kompleks Sidede-Sikarim), Lava Gunung Prambanan, Lava Kerucut Vulkanik Pakuwaja. Jalur keempat ialah pengamatan Kerucut Vulkanik Bisma, Telaga Merdada, Kawah Gunung Pangonan, Kompleks Curug Sirawe Bitingan, Pemandian Air Panas Bitingan, Pesona Graben Sipandu, Kawah Sileri, Sektor Graben Pagerkandang, Telaga Sewiwi, Geodipa Energi. Jalur terakhir yakni pada Kawah Sikendang, Kompleks Kawah Candradimuka, Telaga Dringo, Sumur Jalatunda, Kawah Timbang, Kawah Sinila, Kerucut Vulkanik Nagasari, Kompleks Curug Merawu. Secara rinici kelima jalur ini dapat dijabarkan sebagai berikut.

1.    The meaningful agro-geo experience

Jalur ini memiliki jenis site yang cukup beragam mulai dari geological site di Telaga Menjer yang juga merupakan daya tarik wisata existing di kawasan lembah Dieng, ditunjang dengan natural site seperti Wisata Alam Bukit Seroja, Wisata Alam Bukit Cinta, dan Curug Sikarim yang juga telah berkembang menjadi daya tarik wisata existing. Geotrail ini menyuguhkan pengalaman agrowisata yang unik dari keberadaan pertanian yang beragam di sepanjang perjalanan menuju tiap site dengan tanaman unggulan kopi dan teh. Selain itu, terdapat sebuah cultural site berupa situs lesung dalam perjalanan geotrail ini, site ini menjadi bukti

peninggalan masyarakat paling awal di lembah Dieng yang ditemukan di Telaga Menjer. Secara lebih jelas dijabarkan pada tabel berikut.

Geotrail Rute Timur

RouteNoCodeName of SiteName in Bahasa IndonesiaLocationType of SiteTheme of Route
East Route1 Menjer LakeTelaga MenjerDesa Tlogo, Desa MaronGeological SIte      The Meaningful Agro-Geo Experience
2 Seroja Valley HillWisata Alam Bukit SerojaDesa TlogoNatural Site
3 Love Valley HillWisata Alam Bukit CintaDesa MaronNatural Site
4 Panama Tea GardenKebun Teh PanamaDesa TlogoBiological Site
5 Lesung SiteSitus Lesung MenjerDesa MenjerCultural Site
6 Coffee TripEdukasi KopiDesa MladiBiological Site
7 Sikarim WaterfallCurug SikarimDesa SembunganNatural Site

Sumber: Tim Penyusun (2023)

Itinerary perjalanan yang disusun pada geotrail ini adalah untuk mendapatkan pengalaman agro-geo yang khas pada kawasan. Perjalanan dimulai pada geological site Telaga Menjer, di site ini wisatawan dapat mengelilingi telaga menjer kurang lebih selama 30 menit menggunakan perahu wisata untuk mengamati Telaga Menjer serta bebatuan dan bentang alam yang mengelilinginya. Perjalanan dilanjutkan menuju Wisata Alam Bukit Seroja untuk melihat dan mengamati geological site Telaga Menjer secara lebih jelas dari atas sisi bukit sebelah kanan menggunakan kendaraan, serta dilanjutkan menuju perkebunan teh yang berada pada jalur tersebut.

Setelah itu, perjalanan dilanjutkan menuju arah Curug Sikarim dengan beberapa pemberhentian. Pemberhentian yang pertama adalah pada Situs Lesung yang ada di Desa Menjer untuk belajar mengenai sejarah dan budaya masyarakat. Pemberhentian yang kedua ialah pada Desa Mlandi untuk belajar dan menikmati kopi yang menjadi tanaman pertanian unggulan di jalur tersebut, ini juga menjadi pemberhentian untuk beristirahat sambil menikmati suguhan kopi, pemandangan, dan sejuknya udara selama beberapa saat sebelum dilanjutkan menuju Curug Sikarim.

Perjalanan diakhiri di Wisata Alam Bukit Cinta untuk melihat dan mengamati geological site Telaga Menjer secara lebih jelas dari atas bukit sisi sebelah kiri menggunakan kendaraan, serta di site ini dapat berisitirahat dan menyantap makan siang khas kawasan. Terdapat pondok makan dan camping ground yang dikelola oleh kelompok masyarakat setempat, dan telah menjadi daya tarik wisata existing di kawasan.

Detail Geotrial Rute Timur Sumber: Tim Penyusun (2023)

Pengembangan jalur dengan jenis site yang cukup beragam mulai dari geological site serta natural site yang juga telah berkembang menjadi daya tarik wisata existing. Geotrail ini ditunjang dengan keberadaan biological site serta cultural site. Pengembangan jalur ini teridentifikasi memerlukan beberapa dukungan sarana dan prasarana wilayah untuk pengembangan geopark sebagai destinasi pariwisata seperti diantaranya sebagai berikut.

Tabel 3.3 Kebutuhan Sarana dan Prasarana Geotrail Rute Timur

No.AspekKebutuhan
1AmenitasPusat Kuliner dan Toko Souvenir
   
2AmenitasPusat Informasi dan Kesehatan
   
3AmenitasSPBU dan ATM
   
4AksesibilitasTransportasi Wisata
   
5AksesibiltasShelter Wisata
   
6AksesibilitasSignage dan Safety Pathway
7AmenitasWay Finding dan Landmark

Sumber: Tim Penyusun (2023)

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *