Profil Situs Geopark Kawah Gunung Pangonan
Sumber : rencana Induk Geopark Dieng
Kawah Gunung Pangonan yang terletak di Kabupaten Banjarnegara ini terletak di Kecamatan Batur dengan lokasi situs geosite mencakup Desa Bakal, Desa Karangtengah, dan Desa Dieng Kulon. Kawah Gunung Pangonan terletak pada koordinat -7.215116° LS, 109.899555° BT. Hingga saat ini, Kawah Gunung Pangonan dikelola oleh masyarakat, namun letak lahan Kawah Gunung Pangonan menjadi wewenang dari pihak PERHUTANI. Berdasarkan Draft Raperda RTRW Kabupaten Banjarnegara Tahun 2023-2043, situs Geopark Kawah Gunung Pangonan memiliki arahan pemanfaatan ruang sebagai Kawasan Cagar Alam. Selain itu, terdapat pola ruang Hutan Lindung di sekitar situs Geopark Kawah Gunung Pangonan.
Gunung Pangonan
Sumber: Pemerintah Kabupaten Banjarnegara (2023)
Dari segi aksesibilitas, akses menuju Kawah Gunung Pangonan dapat diakses melalui Jalan Kolektor Primer (Jalan Arjuna Barat) dengan lebar lima sampai enam meter lalu menuju jalan lingkungan. Jalan utama tersebut sedikit berlubang dengan perkerasan aspal. Sementara itu, perkerasan jalan menuju geosite berupa jalan tanah dibagian area parkir dan perkerasan jalan tanah beton menuju ke area Kawah Gunung Pangonan. Kawah Gunung Pangonan dapat dilalui oleh roda empat maupun roda dua. Namun, belum terdapat rute angkutan umum yang melewati situs geopark ini. Simpul transportasi dari pusat kabupaten dan dari pintu masuk kabupaten dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 2.18 Simpul Transportasi Menuju Situs Geopark Kawah Gunung Pangonan
Simpul Transportasi | Jarak |
Pusat Kabupaten Banjarnegara | 48 km |
Pusat Kecamatan Batur | 950 m |
Bandara Jendral Soedirman, Purbalingga | 85 km |
Bandara Adi Soecipto, Yogyakarta | 118 km |
Bandara, Ahmad Yani, Semarang | 90,3 km |
Bandara YIA, Kulon Progo | 106 km |
Stasiun Besar Purwoketo | 108 km |
Stasiun Tugu, Yogyakarta | 113 km |
Stasiun Semarang Tawang, Semarang | 91,5 km |
Terminal Induk Banjarnegara | 47,3 km |
Terminal Mendolo Wonosobo | 39,9 km |
Sumber: Tim Penyusun (2023)
Kondisi Akses Jalan Utama dan Area Parkir Gunung Pangonan Sumber: Hasil Survei Pemerintah Kabupaten Banjarnegara (2023)
Kawah Gunung Pangonan secara visual termasuk pada karakteristik wisata bukit. Meskipun tidak hanya mendaki treking Gunung Pangonan yang menarik karena keindahan alam sekitarnya, dan atraksi lainnya digunakan sebagai spot foto dan Ground Camping. Dibelakang batu besar Gunung Pangonan ini merupakan dinding dari danau vulkanik yang membentuk Telaga Merdada. Pada saat perjalanan kita dapat melihat Telaga merdada tampak atas dan hamparan padang safana indah yang dikenal sebagai Telaga Sumurub yang berada di Puncak Gunung Pangonan di mana terdapat Situs tertinggi. Tempat ini juga menawarkan pesona menikmati Sunrise dan Sunset dari puncak Gunung Pangonan. Untuk mencapai puncak dapat menempuh dengan berjalan kaki selama 30 menit. Suasana di padang ini begitu sejuk dan asri mengingat lokasinya yang berada di tengah perbukitan dan pepohonan rindang. Selain itu terdapat makanan atau kuliner yang menjadi khas di sekitar Gunung Pangonan yaitu Carica, Kentang, Klatak, Kacang Dieng, dan Opak. Terdapat juga penyelenggaraan acara atau event yang biasa diselenggarakan di Gunung Pangonan yaitu Camping Komunitas Pecinta Alam.
Daya Tarik Gunung Pangonan Sumber: Google Maps (2023)
Untuk biodiversity yang terdapat di Gunung Pangonan ialah Bunga Pancawarna, Pohon Cemara, dan Pohon Carica. Dari sisi perekonomian, pekerjaan masyarakat yang ada di sekitar Kawah Gunung Pangonan ialah bekerja sebagai petani dan pedagang. Masyarakat juga dapat memanfaatkan Kawah Gunung Pangonan untuk meningkatkan perekonomian dikarenakan Kawah Gunung Pangonan memiliki potensi ekonomi lokal dalam pemanfaatan untuk pariwisata.
(a) Bunga Pancawarna (b) Pohon Carica
Biodiversity Gunung Pangonan Sumber: Hasil Survei Pemerintah Kabupaten Banjarnegara (2023)
Fasilitas-fasilitas yang terdapat di Kawah Gunung Pangonan di antaranya terdapat area parkir, pos pendakian, basecamp pendakian, toilet, camping area, warung makan, dan logistik. Hampir seluruh fasilitas tersebut disediakan untuk memfasilitasi para pendaki Gunung Pangonan. Selain itu, para wisatawan yang hanya ingin menikmati keindahan Gunung Pangonan tanpa camping atau menginap pun dapat menikmati fasilitas yang disediakan oleh pengelola.
(a) Pos Pendakian (b) Toilet
Kondisi Fasilitas Gunung Pangonan Sumber: Hasil Survei Pemerintah Kabupaten Banjarnegara (2023)
Terdapat pula fasilitas umum di sekitar Kawah Gunung Pangonan seperti tempat perbelanjaan berskala lokal, penginapan berupa homestay dan villa, dan tempat ibadah berupa masjid. Untuk infrastruktur pendukung yang terdapat di Kawah Gunung Pangonan yaitu sudah terdapat listrik namun hanya di sekitar desa saja dan belum teraliri hingga titik lokasi geosite, lalu untuk air bersih menggunakan sumber air dari telaga untuk kebutuhan air di toilet, dan untuk infrastruktur telekomunikasi hanya tersedia di Desa Sikunang dengan beberapa provider saja yang terlayani. Dari segi angka kunjungan, dikarenakan pengelolaan Gunung Pangonan dilakukan oleh masyarakat, maka tidak terdapat data kunjungan wisatawan yang pernah mengunjungi Gunung Pangonan.
(a) Amenitas Pusat Perbelanjaan (b) Amenitas tempat Penginapan
(c) Amenitas Tempat Ibadah
Kondisi Amenitas Di Sekitar Gunung Pangonan Sumber: Hasil Survei Pemerintah Kabupaten Banjarnegara (2023)
Kawah Gunung Pangonan juga memiliki keragaman geologi yang terbentuk secara alami. Berdasarkan sumber kajian geologi, sejarah terbentuknya batuan ini adalah produk dari Gunung Pangonan ini yaitu berupa lava andesit, endapan piroklastik dan breksi vulkanik dengan karakteristik warna abu kecoklatan, struktur masif, sortasi buruk, kemas terbuka, serta memiliki kebundaran angular–sub rounded, serta komposisi batuan terdiri dari fragmen kerikil dari batuan beku andesit dan matriks tuf. Gunung Pangonan juga memiliki morfologi yang bergelombang hingga terjal. Bukit yang disebut gunung oleh warga sekitar berada berdampingan dengan Telaga Merdada. Keragaman geologi yang terekam adalah bentukan morfologi perbukitan dan batuan beku fragmental. Batuan yang ditemukan pada lokasi ini adalah situs breksi vulkanik yang merupakan salah satu dari jenis batuan beku fragmental. Secara megaskopis breksi ini warna abu kecoklatan dengan struktur massif, memiliki tekstur ukuran butir 4-64 mm (kerakal, skala Wentworth, 1922), sortasi buruk, kemas terbuka, serta memiliki kebundaran yang tergolong angular-sub rounded. Komposisi batuan tersusun atas fragmen kerikil dari dan batuan beku andesit, matriks tuff, dan semen tidak karbonatan. Terlihat dari batuannya yang cenderung lapuk karena terpengaruh oleh vegetasi sekitarnya. Sementara itu, terdapat risiko bencana dan riwayat bencana yang pernah terjadi di Kawah Gunung Pangonan yaitu berupa kebakaran hutan.
(a) Singkapan Batuan (b) Batuan Beku Fragmental
Kondisi Batuan Gunung Pangonan Sumber: Hasil Survei Pemerintah Kabupaten Banjarnegara (2021)