Profil Situs Geopark Lava Gunung Prambanan
Sumber : Rencana Induk Geopark Dieng
Lava Gunung Prambanan yang terletak di Kabupaten Wonosobo ini terletak di Kecamatan Kejajar dengan lokasi situs geosite mencakup Desa Tieng. Lava Gunung Prambanan terletak pada koordinat
-7.232567° LS, 109.925863° BT. Hingga saat ini, Lava Gunung Prambanan dikelola oleh pihak Pemerintah Desa Tieng dan Desa Sembungan. Berdasarkan RTRW Kabupaten Wonosobo Tahun 2023-2043, situs Geopark Lava Gunung Prambanan memiliki arahan pemanfaatan ruang sebagai Kawasan Hutan Lindung. Selain itu, terdapat pola ruang Kawasan Imbuhan Air Tanah di sekitar situs Geopark Lava Gunung Prambanan.
Gambar 2.32 Lava Gunung Prambanan Sumber: Pemerintah Kabupaten Wonosobo (2023)
Dari segi aksesibilitas, akses menuju Lava Gunung Prambanan dapat diakses melalui Jalan Kolektor Primer (Jalan Wonosobo–Dieng/Batas Kab. Banjarnegara) dengan lebar lima sampai enam meter lalu menuju Jalan Lokal Primer (Jl. Rake Sanjaya) hingga ke jalan lingkungan. Jalan menuju Lava Gunung Prambanan memiliki perkerasan aspal dan dapat dilalui oleh roda empat maupun roda dua, tetapi jalan menuju geosite memiliki perkerasan jalan tanah. Lava Gunung Prambanan belum memiliki rute angkutan umum yang melewati situs geopark ini. Simpul transportasi dari pusat kabupaten dan dari pintu masuk kabupaten dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 2.12 Simpul Transportasi Menuju Situs Geopark Lava Gunung Prambanan
Simpul Transportasi | Jarak |
Pusat Kabupaten Wonosobo | 20,6 km |
Pusat Kecamatan Kejajar | 16,2 km |
Bandara Jendral Soedirman, Purbalingga | 82,2 km |
Bandara Adi Soecipto, Yogyakarta | 121 km |
Bandara, Ahmad Yani, Semarang | 96,1 km |
Bandara YIA, Kulon Progo | 101 km |
Stasiun Besar Purwoketo | 106 km |
Stasiun Tugu, Yogyakarta | 115 km |
Stasiun Semarang Tawang, Semarang | 100 km |
Terminal Induk Banjarnegara | 47,5 km |
Terminal Mendolo Wonosobo | 29,2 km |
Sumber: Tim Penyusun (2023)
Lava Gunung Prambanan ini menjadi salah satu bukit di Pegunungan Dieng yang memiliki pemandangan indah selain Gunung Kendil dan Kerucut Vulkanik Pakuwaja. Terdapat penyelenggaraan acara atau event yang biasa diselenggarakan di sekitar Lava Gunung Prambanan atau tepatnya di Desa Tieng yaitu adanya Seni Main Abit.
Gambar 2.34 Daya Tarik Lava Gunung Prambanan Sumber: Pemerintah Kabupaten Wonosobo (2023)
Terdapat beberapa fasilitas umum di sekitar Lava Gunung Prambanan di antaranya seperti tempat perbelanjaan berskala lokal berupa warung dan penginapan berupa villa atau homestay. Untuk data kepariwisataan Lava Gunung Prambanan selama tujuh tahun terakhir ditinjau berdasarkan jumlah kunjungan wisata menuju Dataran Tinggi Dieng secara keseluruhan. Jumlah kunjungan tertinggi terjadi pada tahun 2022 yaitu sebanyak 783.900 kunjungan. Pada tahun 2020 angka kunjungan menurun yang diakibatkan oleh adanya pandemi Covid-19 dari awalnya 463.199 kunjungan pada tahun 2019 menjadi 239.768 kunjungan saja.
Batuan Produk Gunung Prambanan berjenis andesit–dasite dengan tekstur porfiritik, hipokristalin, inequigranular, serta komposisi mineral terdiri dari plagioklas, biotit, dan piroksen. Secara geokimia, lava pada Gunung Prambanan memiliki kandungan potasium tinggi (High-K). Litologi penyusun lokasi ini merupakan bagian dari Satuan Batuan Gunung Api Dieng bagian atas. Produk ini secara tidak selaras ditutupi oleh endapan piroklastik jatuhan Dieng. Struktur Geologi secara struktur geologi regional pembentukan Gunung Prambanan dikontrol oleh struktur yang berarah barat laut– tenggara. Bentang Alam Gunung Prambanan membentuk bentang alam kerucut vulkanik dan merupakan bagian dari episode ketiga pembentukan Kompleks Vulkanik Dieng.
Lava Gunung Prambanan ini memiliki nilai tinggi dari himpunan aspek bentang alam, ranah batuan, proses internal dan eksternal, dan tektonik, berupa pembentukan kerucut vulkanik hasil dari peristiwa vulkanisme episode ketiga pembentukan Kompleks Vulkanik Dieng. Lava Gunung Prambanan juga memiliki banyak makna di antaranya:
- dari aspek ilmiah sebagai bukti vulkanisme pada episode ketiga pembentukan Kompleks Vulkanik Dieng, dan
dari aspek estetika berupa pembentukan kerucut vulkanik