Profil Situs Geopark Telaga Merdada
Sumber : Rencana InduK Geopark Dieng
Telaga Merdada yang terletak di Kabupaten Banjarnegara ini terletak di Kecamatan Batur dengan lokasi situs geosite mencakup Desa Karangtengah dan Desa Bakal. Kawah Gunung Pangonan terletak pada koordinat -7.209632° LS, 109.891175°BT. Hingga saat ini, Kawah Gunung Pangonan dikelola oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Banjarnegara serta menjadi sumber air bagi pertanian milik masyarakat. Sementara itu, lahan dari Telaga Merdada dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Banjarnegara bersama dengan perusahaan swasta dan perseorangan. Berdasarkan Draft Raperda RTRW Kabupaten Banjarnegara Tahun 2023-2043, situs Geopark Telaga Merdada memiliki arahan pemanfaatan ruang sebagai Kawasan Telaga. Selain itu, terdapat pola ruang Kawasan Sekitar Danau dan pola ruang Hortikultura di sekitar situs Geopark Telaga Merdada.
Telaga Merdada
Sumber: Pemerintah Kabupaten Banjarnegara (2023)
Dari segi aksesibilitas, akses menuju Telaga Merdada dapat diakses melalui Jalan Kolektor Primer (Jalan Dieng) dengan lebar lima sampai enam meter lalu menuju jalan lingkungan. Jalan utama tersebut sedikit berlubang dengan perkerasan aspal. Sementara itu, perkerasan jalan menuju geosite berupa paving block di bagian area parkir dan perkerasan jalan tanah menuju ke area Telaga Merdada. Telaga Merdada dapat dilalui oleh roda empat maupun roda dua. Namun, belum terdapat rute angkutan umum yang melewati situs geopark ini. Simpul transportasi dari pusat kabupaten dan dari pintu masuk kabupaten dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 2.19 Simpul Transportasi Menuju Situs Geopark Telaga Merdada
Simpul Transportasi | Jarak |
Pusat Kabupaten Banjarnegara | 45 km |
Pusat Kecamatan Batur | 5,1 km |
Bandara Jendral Soedirman, Purbalingga | 86,7 km |
Bandara Adi Soecipto, Yogyakarta | 124 km |
Bandara, Ahmad Yani, Semarang | 112 km |
Bandara YIA, Kulon Progo | 109 km |
Stasiun Besar Purwoketo | 111 km |
Stasiun Tugu, Yogyakarta | 118 km |
Stasiun Semarang Tawang, Semarang | 113 km |
Terminal Induk Banjarnegara | 57 km |
Terminal Mendolo Wonosobo | 31 km |
Sumber: Tim Penyusun (2023)
Kondisi Jalan Utama dan Jalan Menuju Geosite Telaga Merdada Sumber: Hasil Survei Pemerintah Kabupaten Banjarnegara (2021)
Telaga Merdada secara visual termasuk pada karakteristik wisata danau. Diberi nama ‘’Merdada’’ merujuk pada ‘’dada’’ yang mengandung makna lapang atau luas. Dengan kedalaman 8-10 m Telaga Merdada merupakan telaga terluas yang ada di Dataran Tinggi Dieng dengan luas 25 hektar dan berlatar belakang perbukitan yang mengelilingi seluruh luasan telaga. Atraksi wisata di puncak gunung mengelilingi Telaga Merdada. Bahkan di telaga ini juga tersimpan kekayaan berupa ikan tawar yang sangat melimpah juga sering digunakan untuk memancing. Kawasan Telaga juga digunakan untuk kegiatan perkemahan. Terdapat taman dan spot foto menarik. Selain itu terdapat makanan atau kuliner yang menjadi khas di sekitar Telaga Merdada yaitu Carica, Kentang, Klatak, dan Kacang Dieng. Terdapat juga penyelenggaraan acara atau event yang biasa diselenggarakan di Telaga Merdada yaitu Festival Merdada.
(a) Atraksi Naik perahu (b) Atraksi Spot Foto
Daya Tarik Telaga Merdada
Sumber: Hasil Survei Pemerintah Kabupaten Banjarnegara (2023) dan Google Maps (2023)
Untuk biodiversity yang terdapat di Telaga Merdada ialah Bunga Pancawarna, Bunga Kecubung, dan Pohon Cemara. Dari sisi perekonomian, pekerjaan masyarakat yang ada di sekitar Telaga Merdada ialah bekerja sebagai petani dan pedagang. Masyarakat juga dapat memanfaatkan Telaga Merdada untuk meningkatkan perekonomian dikarenakan Telaga Merdada memiliki potensi ekonomi lokal dalam pemanfaatan untuk pengembangan pariwisata air, pengembangan resort, pertanian kentang dan sayur, serta pelaksanaan event.
(a) Bunga Kecubung (b) Pohon Cemara (c) Bunga Pancawarna
Biodiversity Telaga Merdada
Sumber: Hasil Survei Pemerintah Kabupaten Banjarnegara (2023)
Fasilitas-fasilitas yang terdapat di Telaga Merdada di antaranya terdapat area parkir, pos penjagaan, toilet, ruko, taman, spot foto, dan gardu pandang. Terdapat pula beberapa fasilitas umum di sekitar Telaga Merdada di antaranya seperti tempat perbelanjaan berskala lokal berupa ruko dan warung, penginapan berupa homestay dan villa, dan tempat ibadah berupa masjid. Untuk infrastruktur pendukung yang terdapat di Telaga Merdada yaitu sudah terdapat listrik namun hanya terdapat di pos utama dan taman geosite untuk kebutuhan sanyo, lalu untuk air bersih menggunakan sumber air dari telaga untuk kebutuhan air di toilet, untuk infrastruktur telekomunikasi hanya tersedia di Desa Dieng dengan beberapa provider saja yang terlayani, dan terkait persampahan sudah terdapat tempat sampah di setiap sudut lokasi geosite dengan pengelolaannya dilakukan dengan cara dibakar.
(a) Fasilitas Ruko (b) Fasilitas Taman dan Spot Foto
(c) Fasilitas Gardu Pandang (d) Fasilitas Toilet
Kondisi Fasilitas Telaga Merdada
Sumber: Hasil Survei Pemerintah Kabupaten Banjarnegara (2023)
(a) Amenitas Warung (b) Amenitas Penginapan (c) Amenitas Masjid
Gambar 2.73 Kondisi Amenitas Di Sekitar Telaga Merdada Sumber: Hasil Survei Pemerintah Kabupaten Banjarnegara (2023)
Berdasarkan data kepariwisataan, pada tahun 2023 per bulan Juni terdapat 1.404 kunjungan wisatawan ke Telaga Merdada. Selama tujuh tahun terakhir jumlah kunjungan tertinggi terjadi pada tahun 2020 yaitu sebanyak 4.599 kunjungan. Pada tahun 2021 angka kunjungan menurun yang diakibatkan oleh adanya pandemi Covid-19 menjadi 3.151 kunjungan saja. Namun, angka kunjungan
mulai berangsur naik pada periode 2022 menjadi 4.259 kunjungan seiring dengan melonggarnya kebijakan yang berkaitan dengan pandemi Covid-19.
Telaga Merdada ini juga memiliki keragaman geologi yang terbentuk secara alami. Berdasarkan sumber kajian geologi, sejarah terbentuknya batuan ini adalah batuan andesit dengan struktur masif dengan beberapa bagian membentuk struktur vesikuler dengan warna kecoklatan, memiliki tekstur porfiritik halus, hipokristalin, dan inequigranular. Kumpulan batuan yang berada ditempat ini diinterpretasikan sebagai runtuhan–runtuhan piroklastik batuan yang sudah terbentuk sebelumnya yang kemudian terlontar akibat letusan gunung api secara eksplosif. Telaga Merdada ini juga merupakan suatu kawasan yang memiliki morfologi dari danau kawah dan batuan beku andesit.Titik- titik morfologi cekungan yang tersebar di Kawasan Dataran Tinggi Dieng merupakan bagian dari depresi vulkanik besar Gunung Api Dieng yang membentuk kaldera raksasa Batur Dieng atau dikenal sebagai Kaldera Dieng. Morfologi cekungan gunung api tersebut kemudian terisi dengan sejumlah massa air yang menutupi permukaannya sehingga membentuk telaga (danau). Air telaga berasal dari curah hujan yang tertampung pada lubang kepundan atau kalderanya.
(a) Batuan Singkapan Andesit (b) Batuan Beku Andesit
Kondisi Batuan Telaga MerdadaSumber: Hasil Survei Pemerintah Kabupaten Banjarnegara (2020