SWOT Demografi, Karakter Sosial, & Budaya

Sumber : Rencana Induk Geopark Dieng

  

Analisis SWOT berguna untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam hal demografi, karakter sosial, dan budaya. Dalam pengembangan Geopark Dieng, analisis SWOT yang berkaitan dengan demografi, karakter sosial, dan budaya dapat memberikan masukan bagi isu strategis yang terjadi saat ini. SWOT terkait demografi, karakter sosial, dan budaya yang ada di Kawasan Geopark Dieng dapat dilihat sebagai berikut.

Tabel 1.32 SWOT Demografi, Karakter Sosial. Dan Budaya

Kekuatan (Strengths)Kelemahan (Weaknesses)
Rata-rata angka laju pertumbuhan penduduk meningkat dari tahun 2020 hingga 2023.Terdapat penduduk dengan pendidikan terakhir Diploma Iv/Strata I hingga Strata III yang dapat berkontribusi untuk daerah.Kondisi melek huruf penduduk dari kelompok usia 15-44 memiliki nilai diatas 95%.Pegawai Negeri Sipil (PNS) di kedua kabupaten didominasi  oleh  PNS  dengan  tingkatMasih minimnya penduduk perempuan dalam bekerja sehingga belum adanya kesetaraan gender dalam hal pekerjaan selain PNS.Angka penduduk dengan pendidikan terakhir Tamatan SD/sederajat masih cukup tinggi dibandingkan Tamatan SLTP/sederajat atau Sarjana.6,38% penduduk di Kabupaten Banjarnegara dan 5,01% penduduk di Kabupaten Wonosobo                                   merupakan pengangguran terbuka.                  
Kekuatan (Strengths)Kelemahan (Weaknesses)
pendidikan Sarjana/Doktor/Ph.D dan sebagian besar merupakan perempuan. Beberapa upacara adat seperti Tradisi Baritan, Tari Angguk Dieng, Cukur Ruwat Rambut Gimbal, Selametan Desa, dan Royongan serta tradisi seperti Mongen (menghangatkan diri di depan tungku api) masih rutin dilaksanakan oleh masyarakat.Acara atau event budaya tahunan yang dapat menjadi ajang penduduk untuk bergotong royong dan menjunjung nilai kearifan lokal daerah.4. Rata-rata 26% penduduk di kawasan deliniasi Geopark Dieng Kabupaten Banjarnegara dan 70% penduduk di kawasan deliniasi Geopark Dieng Kabupaten Wonosobo tidak mendapatkan pelayanan kesehatan untuk penyakit hipertensi.
Peluang (Opportunities)Ancaman (Threats)
Event Dieng Culture Festival menjadi event unggulan Jawa Tengah.Ruwat Rambut Gimbal menjadi upacara khas yang hanya terdapat di Dieng dan menjadi Warisan Budaya Takbenda IndonesiaEvent Dieng Orienteering Race merupakan ajang kejuaraan berskala nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.Ancaman pergeseran budaya lokal akibat dari tantangan zaman yang semakin modern seperti perkembangan teknologi dan respon masyarakat terhadap hal-hal baru.

Sumber: Tim Penyusun (2023)

Setelah diidentifikasi melalui observasi, survei lapangan dan sumber-sumber lainnya dapat dipahami bahwa faktor internal kawasan perencanaan saat ini memiliki beberapa kekuatan utama dalam hal demografi, karakter sosial, dan budaya untuk pengembangan sebagai Geopark. Dimulai dari potensi demografi yaitu peningkatan rata-rata laju pertumbuhan penduduk, terdapat penduduk dengan pendidikan sampai pada strata III, kondisi melek huruf diatas 95%, dan dominasi PNS dengan tingkat pendidikan sarjana/doktor/Ph.D. Selain itu juga terdapat potensi budaya seperti upacara adat yang masih rutin dilaksanakan serta terdapat pula event budaya tahunan yang menjunjung tinggi nilai kearifan lokal. Meskipun demikian, Kawasan Dataran Tinggi Dieng juga tidak lepas dari kelemahan- kelemahan yang harus dihadapi seperti belum adanya kesetaraan gender dalam bekerja kecuali PNS, pendidikan terakhir tamatan SD masih tinggi, angka pengangguran yang masih tinggi, serta terdapat penduduk dalam delineasi Kawasan Geopark Dieng yang belum mendapatkan pelayanan kesehatan. Sementara untuk faktor eksternal dalam hal demografi, karakter sosial, dan budaya pada kawasan perencanaan diidentifikasi terdapat beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan dalam hal pengembangan seperti Event Dieng Culture Festival, Upacara Ruwat Rambut Gimbal, dan Event Dieng Orienteering Race yang telah menjadi event skala nasional yang rutin dilaksanakan di dalam kawasan perencanaan. Namun demikian juga terdapat ancaman yang perlu untuk diperhatikan yaitu pergeseran budaya lokal akibat perkembangan zaman yang semakin modern serta aktivitas wisata yang menghadirkan wisatawan luar daerah bahkan mancanegara yang juga membawa kebudayaannya sendiri.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *