DIENG ,PLATARAN KAHYANGAN NUSANTARA
Sumber : geoparkdieng.com
Geopark Dieng mengangkat tema “Plataran Kahyangan Nusantara”. Tema tersebut mempunyai makna proses terbentuknya Geopark Dieng akibat kegiatan vulkanis dan keberadaan masyarakat yang hidup harmonis beriringan sejak dulu hingga saat ini. Nilai harmonisasi yang sejak dulu terjaga seperti yang dicerminkan dengan kebaradaan cultural site berupa candi-candi yang mampu hidup beriringan bersama melewat beberapa kejadian vulkanisme menandakan bahwa Geopark Dieng menjadi salah satu bentuk perpaduan antara aktivitas vulkanisme, kebudayaan, serta keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya.
Kata “Plataran” berarti halaman rumah; tanah yang rata; atau serambi yang merepresentasikan dataran yang dihuni. Hal tersebut bermakna Dataran Tinggi Dieng merupakan dataran tinggi yang berpenghuni pertama di Pulau Jawa yang terbentuk akibat proses vulkanisme. Sementara kata “Kahyangan” memiliki arti kedewaan; tempat dewa-dewa yang merepresentasikan tempat yang suci dan tinggi. Hal tersebut memiliki makna kepercayaan masyarakat mengenai Dataran Tinggi Dieng yang merupakan tempat bersemayam dewa dewi bersemayam yang diwariskan secara turun-temurun. Sedangkan kata “Nusantara” diambil karena Dataran Tinggi Dieng merupakan laboratorium hidup yang sudah ada sejak masa lampau serta telah menjadi sebuah sarana edukasi yang berguna untuk skala nasional hingga internasional.
The Dieng Geopark embraces the theme “Plataran Kahyangan Nusantara.” This theme signifies the formation of the Dieng Geopark due to volcanic activities and the harmonious existence of the local community from the past to the present. The value of harmony, maintained since ancient times, is reflected in the cultural sites, such as temples that have coexisted alongside several volcanic events, indicating that Dieng Geopark represents a blend of volcanic activity, culture, and biodiversity.The word “Plataran” means courtyard; flat land; or veranda, representing the inhabited plateau. This signifies that the Dieng Plateau is the first inhabited highland in Java, formed by volcanic processes. The word “Kahyangan” means the abode of gods; a sacred and elevated place. This reflects the local belief that the Dieng Plateau is the dwelling place of deities, passed down through generations. The term “Nusantara” is included because the Dieng Plateau is a living laboratory that has existed since ancient times and serves as an educational resource on both a national and international scale.